Disney Minnie Mouse Glitter
http://www.cursors-4u.com/cursor/2009/02/01/disney-minnie-mouse-glitter.html
http://i1304.photobucket.com/albums/s529/LarasHawaningKinasih/cursor/images64_zpse92b70de.png

doraemon

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgecYHQPJ7kOs1m7nBUMnDFS5D3uujoPDyU1uDW9JUIqfeSQs_2M7AV2E6c0rTd8WA2-IJKMygSuzZ04bBUrnQMbrhKGgVv0JA74iARUYxcK9KCdg-rmuJcj0AQBtjo4kNv8i1XyKMuOFc/s1600/cursor3a.png

Kalender

Selasa, 08 Agustus 2017

Bab 1 Mengenal Ragam Aplikasi Komunikasi Data

1. Pengertian Komunikasi Data Komunikasi Data merupakan bentuk komunikasi yang secara khusus berkaitan dengan transmisi atau pemindahan dataantara komputer-komputer, komputer dengan piranti-piranti yang lain dalam bentuk data digital yang dikirimkan melalui media Komunikasi Data.

Komunikasi Datasaat ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat,karena telah diterapkan dalam 
berbagai bentuk aplikasi misal: komunikasiantar komputer yang populer dengan istilah internet, 
Handphone ke komputer, Handphone ke Handphone, komputer atau handphone ke perangkat lain 
misal: printer, fax, telpon, camera video dll. 

Model Komunikasi data: 
a.  Komunikasi data Simplex: satu arah 


b.  Komunikasi data Half Duplex: Dua arah bergantian


c.  Komunikasi data Full Duplex : Dua arah bisa bersamaan 



1.1  Komponen Komunikasi Data
Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data, berupa komputer, alat lainnya seperti 
handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.
Penerima, adalah piranti yang menerima data, juga bisa berupa komputer, alat lainnya 
seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.


Pesan / Data, adalah informasi yang akan dipindahkanbisa berupa apa saja, teks, angka, 
gambar, suara, video, atau kombinasi dari semuanya.
Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data, bisa 
berupa kabel, cahaya maupun gelombang magnetik. 
Protokol, adalah aturan-aturan yang harus disepakati oleh dua atau lebih alat untuk dapat 
saling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat ataulebih mungkin saja bisa saling 
terhubung tetapi tidak dapat saling berkomunikasi, sehingga message yang dikirim tidak 
dapat diterima oleh alat yang dituju.

2. Media Pengiriman data 
2.1 Media yang terpandu 
•  Kabel Twisted Pair: Kabel berpasangan, ada yang pasangan tunggal dan banyak pasangan.
•  Kabel Coaxial: Kabel yang terdiri dari 2 konduktor: 1 konduktoor didalam, 1 konduktor 
diluar melingkupi yang di dalam. Kedua dipisahkan oleh isolator, dan terbungkus karet 
pembungkus.
•  Optical fiber: Kabel yang terbuat dari kaca yang menyalurkan cahaya sebagai pembawa 
sinyal.

2.2 Media yang tidak terpandu 
•  Wireless: Media pengiriman data menggunakan medium udara sebagai media penyaluran 
sinyal elektromagnetik.
http://mdin.staff.uad.ac.id  4 / 9 

3. Perbedaan Sinyal/Isyarat Analog Dengan Digital
3.1 Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal datadalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, 
yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik 
terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalahamplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya 
dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua 
bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataanbahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal 
analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. 
Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi datadapat 
mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang 
pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombangsinus memiliki tiga variable 
dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. 
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. 
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. 
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.


3.2 Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal datadalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tibatiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, 
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapitransmisi dengan sinyal digital hanya mencapai 
jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. 
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa 
disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas padasinyal digital. 
Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). 
Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, 
jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah. 


4. Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan 
komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi 
pengirim dan sisi penerima agar komunikasidapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang 
ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format datapada 
kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik. 
Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO 
(International Standart Organization). 

4.1 Komponen Protokol
1. Aturan atau prosedur 
Mengatur pembentukan/pemutusan hubungan 
Mengatur proses transfer data
2. Format atau bentuk 
representasi pesan 
3. Kosakata (vocabulary) 
Jenis pesan dan makna masing-masing pesan 

4.2 Fungsi Protokol
Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan 
sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan 
dengan baik dan benar. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan 
berikut: 
Fragmentasi dan reassembly: Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi 
informasi yang dikirim menjadi beberapa paket datapada saat sisi pengirim mengirimkan 
informasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket 
informasi yang lengkap. 
Encaptulation: Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan 
dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain. 

Connection control: Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan 
(connection) komunikasidari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalammembangun 
hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman datadan mengakhiri hubungan. 
Flow control: Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisipengirim ke sisi penerima. 
Error control: Dalam pengiriman datatak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses 
pengiriman maupun pada waktu dataitu diterima. Fungsi dari error control adalah 
mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan. 
http://mdin.staff.uad.ac.id  6 / 9 
Transmission service: Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan 
komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta 
perlindungan data. 

4.3 Susunan Protokol
Protokol jaringan disusun oleh dalam bentuk lapisan-lapisan (layer). Hal ini 
mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di dalam 
layer ini, jumlah, nama, isi dan fungsi setiap layer berbeda-beda. Akan tetapi tujuan 
dari setiap layer ini adalah memberi layanan ke layer yang ada di atasnya. Susunan dari 
layer ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi. 
Antara setiap layer yang berdekatan terdapat sebuahinterface. Interface ini 
menentukan layanan layer yang di bawah kepada layeryang di atasnya. Pada saat 
merencanakan sebah jaringan, hendaknya memperhatikan bagaimana menentukan 
interface yang tepat yang akan ditempatkan di antara dua layer yang bersangkutan. 

4.4 Standarisasi Protokol (ISO 7498)
ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol 
komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) Reference 
Model.


Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat 
terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan 
yang sesuai dengan fungsi layer tersebut. 

1.  Application Layer: interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan yang 
diakses. Kelompok aplikasi dengan jaringan: 
a.  File transfer dan metode akses 
b.  Pertukaran job dan manipulasi 
c.  Pertukaran pesan 

2.  Presentation Layer: rutin standard me-presentasi-kan data. 
a.  Negosiasi sintaksis untuk transfer 
b.  Transformasi representasi data

3.  Session Layer: membagi presentasi datake dalam babak-babak (sesi) 
a.  Kontrol dialog dan sinkronisasi 
b.  Hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi 

4.  Transport Layer:
a.  Transfer pesan (message) ujung-ke-ujung 
b.  Manajemen koneksi 
c.  Kontrol kesalahan 
d.  Fragmentasi 
e.  Kontrol aliran 

5.  Network Layer: Pengalamatan dan pengiriman paket data. 
a.  Routing 
b.  Pengalamatan secara lojik 
c.  setup dan clearing (pembentukan dan pemutusan) 

6.  Data-link Layer: pengiriman datamelintasi jaringan fisik. 
a.  Penyusunan frame 
b.  Transparansi data
c.  Kontrol kesalahan (error-detection) 
d.  Kontrol aliran (flow) 

7.  Physical Layer: karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data. 

5. Router, Bridge dan Repeater
5.1 Router
Router adalah merupakan piranti yang menghubungkan dua buah jaringan yang 
berbeda tipe maupun protokol. Dengan router dapat dimungkinkan untuk : 
Menghubungkan sejumlah jaringan yang memiliki topologi dan protokol yang berbeda. 
Menghubungkan jaringan pada suatu lokasi dengan jaringan pada lokasi yang lain. 
Membagi suatu jaringan berukuran besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil dan 
muda untuk dikelola. 
Memungkinkan jaringan dihubungkan ke internet dan informasi yang tersedia dapat diakses 
oleh siapa saja. 
Mencari jalan terefisien untuk mengirimkan datake tujuan. 
Melindungi jaringan dari pemakai-pemakai yang tidakberhak dengan cara membatasi akses 
terhadap data-datayang tidak berhak untuk diakses.


5.2 Bridge
Bridge adalah jenis perangkat yang diperlukan jika dua buah jaringan bertipe sama 
(ataupun bertopologi berbeda) tetapi dikehendaki agar lalu lintas lokal masing-masing 
jaringan tidak saling mempengaruhi jaringan yang lainnya. Bridge memiliki sifat yang 
tidak mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya, disamping itu bridge 
memiliki buffer yang cukup untuk menghadapi ketidaksesuaian kecepatan pengiriman 
dan penerimaan data. 


Adapun alasan menggunakan bridge adalah sebagai berikut : 
Keterbatasan jaringan, hal ini terkait erat dengan jumlah maksimum stasiun, panjang 
maksimum segmen, dan bentang jaringan 
Kehandalan dan keamanan lalu lintas data, bridge dapat menyaring lalu lintas data antar dua 
segmen jaringan 
Semakin besar jaringan, performa atau unjuk kerja semakin menurun 
Bila dua sistem pada tempat yang berjauhan disambungkan, penggunaan bridge dengan 
saluran komunikasijarak jauh jauh lebih masuk akal dibandingkan dengan menghubungkan 
langsung dua sistem tersebut 

5.3 Repeater
Repeater adalah piranti yang berfungsi untuk memperbaiki dan memperkuat sinyal 
atau isyarat yang melewatinya, Dua sub jaringan yang dilewatkan pada repeater 
memiliki protokol yang sama untuk semua lapisan. Repeater juga berfungsi untuk 
memperbesar batasan panjang satu segmen. Sehingga dapat digunakan untuk 
memperpanjang jangkauan jaringan.

 








0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More